Sabtu, 25 Juni 2016

Makalah Kimia Organik



MAKALAH
KIMIA ORGANIK



Disusun Oleh:
·         Charles                                         2015090135                                                                                              Kelas:
·         Teknik Kimia A


FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS PAMULANG
PAMULANG
2015


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan karunian-Nya sehingga penyusunan makalah “Kimia Organik” dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini yakni untuk mengenalkan apa yaitu kimia organik dengan teknik-teknik yang ada dalam bidang ilmu kimia. Dengan makalah ini diharapkan baik penulis sendiri maupun pembaca dapat memilki pengetahuan yang lebih luas mengenai kimia organic.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini  masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan kami sendiri khususnya.


Tangerang, 24 Mei 2016


                                                                                                                       Penyusun
















DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A         Latar Belakang Masalah............................................                                               1
B          Kata pengantar ….....................................................                                               2
C         Tujuan Penulisan.......................................................                                                2


BAB II : PENUTUP
A.        Materi kimia organik ................................................                                        4-12             
B.        Daftar Pustaka  .........................................................                                             13


















BAB : MATERI KIMIA ORGANIK
1.      REAKSI ADISI
Adisi artinya penambahan atau penangkapan. Dalam reaksi adisi, suatu zat ditambahkan ke dalam senyawa C yang mempunyai ikatan rangkap, sehingga ikatan rangkap itu berubah menjadi ikatan tunggal. Reaksi adisi dibedakan atas (a) reaksi adisi elektrofilik dan (b) reaksi adisi nukleofilik.
Reaksi Adisi Elektrofilik
Reaksi adisi elektrofilik terjadi apabila gugus yang pertama menyerang suatu ikatan rangkap pereaksi elektrofil. Reaksi adisi elektrofilik ditemukan pada senyawa C yang mengandung ikatan rangkap antara dua atom C seperti alkena dan alkuna. Contoh reaksi adisi elektrofilik adalah reaksi antara etena dengan asam klorida menghasilkan etil-klorida.
Reaksi adisi
Reaksi Adisi Nukleofilik
Reaksi adisi nukleofilik terjadi apabila gugus yang pertama kali menyerang suatu ikatan rangkap merupakan pereaksi nukleofil. Reaksi adisi nukleofilik ditemukan pada senyawa C yang mengandung ikatan rangkap antara dua atom C dengan atom lain, seperti senyawa yang mengandung gugus karbonil dan senyawa yang mempunyai gugus sianida. Contoh reaksi adisi nukleofilik adalar reaksi antara dimetil-keton dengan asam sianida menghasilkan 2-siano-2-propanol.
Reaksi adisi
2.      REAKSI DEKARBOKSILASI
Reaksi Dekarboksilasi yaitu reaksi kimia yg menyebabkan hilangnya gugus karboksil dan melepaskan karbon dioksida (CO2) dari suatu senyawa.Biasanya reaksi Dekarboksilasi merujuk pada suatu reaksi asam yaitu karboksilat , yaitu melepaskan satu atom  karbon dari suatu rantai karbon. Proses kebalikanya disebut karboksilali yaitu penambahan CO2 pada suatu senyawa.
Istilah Dekarboksilasi berarti pelepasan gugus karboksil (COOH) dan digantikan sebuah proton. Dekarboksilali merupakan salah satu reaksi organic tertua. Pemanasan dibutuhkan reaksi ini karena suhu rendah tidak efektif . Reaksi ini juga dapat terjadi kepada makhluk hidup yaitu dalam bantuan enzim dekarboksilase.

Definisi Dekarboksilasi
Dekarboksilasi oksidatif adalah reaksi yang mengubah asam piruvat yang beratom 3 C menjadi senyawa baru yang beratom C dua buah, yaitu asetil koenzim-A (asetil ko-A). Reaksi dekarboksilasi oksidatif ini (disingkat DO) sering juga disebut sebagai tahap persiapan untuk masuk ke siklus Krebs. Reaksi DO berlangsung di intermembran mitokondria.

Enzim Yang Berperan dalam Proses Dekarboksilasi
Dekarboksilasi oksidatif adalah tahap kedua dimana 2 molekul asam piruvat yang dihasilkan dari 1 molekul glukosa dirubah menjadi senyawa berkarbon 2 yaitu asetil CoA (asetil koenzim A) dengan melepaskan 2CO2 dan 2NADH. Dekarboksilasi oksidatif terjadi di dalam membran luar mitokondria. Enzim yang berperan adalah CoA
(sebagai koenzim) dan piruvat dehirogenase yang berfungsi mereduksi piruvat sehingga melepaskan CO2 dan NADH serta berikatan dengan piruvat tereduksi (asetil) untuk dibawa ke mitokondria.
                Enzim dihidrolipoil dehidrogenase akan mengoksidasi gugus tiol dan gugus lipoil menjadi bentuk disulfida. Sedangkan enzim dihidrolipoil transasetilase akan mengubah gugus disulfida dari asam lipoat menjadi bentuk reduksinya, gugus sulfhidril

3.      REAKSI SUBSTITUSI
Reaksi substitusi adalah reaksi penggantian atom atau gugus atom oleh atom atau gugus atom lain. Jadi dalam reaksi substutisu suatu atom atau gugus atom yang terdapat dalam rantai utama akan meninggalkan rantai utama tersebut dan tempatnya yang kosong akan diganti oleh atom atau gugus atom yang lain. Berdasarkan pereaksi yang yang dipergunakan, reaksi substitusi dapat dibedakan menjadi (a) reaksi substitusi radikal bebas; (b) reaksi substitusi nukleofilik; dan (c) reaksi substitusi elektrofilik.
Reaksi Substitusi Radikal Bebas
Reaksi substitusi radikal bebas terjadi apabila gugus yang mengganti adalah radikal bebas. Pereaksi radikal bebas adalah atom atau gugus atom yang mengandung sebuah elektron yang tidak berpasangan. Pereaksi radikal bebas umumnya digunakan pada reaksi yang menyebabkan pemutusan homolitik dari substrat. Reaksi ini dimulai dengan pembentukan radikal bebas yang reaktif. Radikal tersebut beresaksi dengan molekul lain membentuk radikal bebas baru yang meneruskan reaksi berikutnya. Contoh reaksi substitusi radikal bebas adalah reaksi antara metana dengan gas klor mengasilkan monoklor-metana dan asam klorida.

Reaksi substitusi

Reaksi Substitusi Nukleofilik

Reaksi substitusi nukleofilik terjadi apabila gugus yang mengganti merupakan pereaksi nukleofil. Contoh reaksi substitusi nukleofilik adalah reaksi antara etanol dengan asam bromida menghasilkan etil-bromida.
Reaksi substitusi

Reaksi substitusi elektrofilik

Reaksi substitusi nukleofilik terjadi apabila gugus yang mengganti merupakan pereaksi elektrofil
4.       REAKSI ELIMINASI

adalah reaksi penghilangan suatu gugus atom pada suatu senyawa. Pada reaksi elimiasi teradi perubahan ikatan, ikatan tunggal –> ikatan rangkap

Contoh :
CH3–CH3 –> CH2=CH2 + H2
CH3–CH2Br –> CH2=CH2 + HBr
CH3–CH2OH –> CH2=CH2 + H2O

REAKSI-REAKSI SENYAWA ALKOHOL

1. Reaksi Oksidasi
Alkohol primer (R-CH2OH)            Aldehida (R-CHO)           Asam karboksilat (R-COOH)


Alkohol sekunder (R-CHOH-R             Keton (R-CO-R)
Alkohol tersier (R3COH), tidak dapat dioksidasi
2. Reaksi dengan Na
Semua alkohol bereaksi dengan logam Na, menurut persamaan reaksi berikut :
2R-OH + 2Na –> 2R-ONa + H2
3. Reaksi dengan fosfortriklorida (PCl3)
Semua alkohol bereaksi dengan PCl3, menurut persamaan reaksi berikut :
3R-OH + PCl3 –> 3R-Cl + H3PO3
4. Reaksi dengan Asam Sulfat (H2SO4)
a.    Pada suhu sekitar 1300C terjadi penggabungan dua molekul alkohol menjadi eter (eterifikasi)
2R-OH                R-O-R + H2O
  1. Pada suhu sekitar 1800C terjadi eliminasi air dari alkohol membentuk suatu alkena
CH3-CH2-OH            CH2=CH2 + H2O

Nuclear Science , diposkan oleh rangga arthus di 19.40 reaksi eliminasi

http://arthusss.blogspot.co.id/2013/03/reaksi-eliminasi-adalah-reaksi.html

5.       REAKSI HIDROLISA
Hidrolisa yaitu Jika suatu molekul asam direaksikan dengan molekul basa maka akan membentuk garam dan air. Reaksi ini disebut sebagai reaksi penetralan. Namun, pada dasarnya larutan garam tersebut tidak selalu bersifat netral, tetapi dapat juga bersifat asam maupun basa. Untuk menjelaskan sifat larutan garam tersebut digunakanlah konsep hidrolisis.
Berikut ini tabel beberapa jenis asam kuat, basa kuat, serta garam dengan komponen asam basa pembentuknya.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhyFA-HI3PhHF5vVaFbHCMhQ8RKI5uqpGddkyxUwvmo4DN1iMM5dBLCG8CTLJFNRqiKMpTKM6tHlEad7PFhoQLAeh_3qBWzDH5aCYgXKh0ftsdng_31BhzqLY3sVe2Fap4ngOAcZnS2jIU/s640/asam+dan+basa+kuat.png
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgIk-WXBPXY1E6GuuVBjQnFS5W6addBwPTsFZtXDCDJDLN2jJMzw9Nvq_6112kQjkJCUTtEi2sfOBj95L1dxTIGE0bAgnzfZXqb_ORQ8gS4ECqcSkZ9E6gi8yQ3ozX3GFGXsqFGztUUZMg/s640/garam.png GARAM
Reaksi kimia yang terjadi antara molekul air dan garam, dimana komponen garam (kation atau anion) yang terdiri dari asam lemah atau basa lemah akan membentuk ion H3O+=(H+)  sebagai ion positif dan ion (OH-) sebagai ion negatif. Apabila reksi hidrolisis menghasilkan ion H3O+ maka artinya larutan bersifat asam, tetapi jika reaksi hidrolisis menghasilkan ion OH- maka larutan bersifat basa.

Secara matematis, rumus kimianya dapat ditulis dalam reaksi berikut ini.
M­+       + H2O à MOH + H+
Sedangkan anion bereaksi menjadi:
X­-+  H2O à HX+ OH­-
Jadi, dapat disimpulkan bahwa hidrolisis adalah penguraian garam oleh air yang menghasilkan asam dan basanya. Reaksi hidrolisis  terjadi ketika beberapa senyawa-senyawa ionik, seperti garam, asam, dan basa tertentu larut dalam air.

6.       REAKSI KONDENSASI
Kondensasi adalah suatu reaksi kimia di mana satu molekul terbentuk dan satu molekul kecil (biasanya air) hilang.
Dalam reaksi kondensasi, dua molekul atau bagiannya bergabung dan melepaskan molekul kecil. Molekul kecil ini biasanya adalah air yang diketahui sebagai reaksi dehidrasi. Molekul yang hilang lainnya seperti hidrogen klorida, metanol, dan asam asetat.
kondensasi peptida
Kondensasi (dehidrasi) dari dua asam amino untuk membentuk ikatan peptida (merah) dengan menghilangkan air (biru).
Ketika dua molekul terpisah bereaksi, maka reaksi tersebut dinamakan reaksi kondensasi antarmolekul. Contoh sederhana adalah kondensasi dua asam amino untuk membentuk peptida. Contoh reaksi ini adalah kebalikan dari reaksi hidrolisis, yang membagi entitas kimia menjadi dua bagian melalui tindakan dari molekul air polar, yang dengan sendirinya terbagi menjadi ion hidroksida dan hidrogen.
Ketika kondensasi yang dilakukan antara bagian yang berbeda dari molekul yang sama, reaksi tersebut dinamakan reaksi kondensasi intramolekuler; dalam banyak kasus, reaksi tersebut menimbulkan formasi cincin. Contohnya adalah kondensasi Dieckmann, di mana dua kelompok ester dari molekul diester tunggal bereaksi satu sama lain untuk menurunkan molekul alkohol dan membentuk produk β-ketoester.
Banyak reaksi kondensasi mengikuti reaksi substitusi nukleofilik asil atau mekanisme reaksi kondensasi aldol. Kondensasi lainnya, seperti kondensasi acyloin, dipicu oleh kondisi radikal.

Reaksi Kondensasi Polimerisasi

Dalam satu jenis reaksi polimerisasi, serangkaian langkah kondensasi terjadi dimana monomer atau rantai monomer dinambahkan antara satu sama lain untuk membentuk rantai panjang. Ini disebut ” kondensasi polimerisasi,” atau ” langkah-pertumbuhan polimerisasi,” dan terjadi dalam proses seperti sintesis poliester atau nilon. Reaksi ini dapat berupa homopolimerisasi monomer A-B tunggal dengan dua kelompok akhir yang berbeda yang berkondensi, atau kopolimerisasi dua co-monomer A-A dan B-B. Molekul kecil biasanya dibebaskan dalam langkah-langkah kondensasi ini, tidak seperti reaksi polyaddition.
Polimer kondensasi sering membutuhkan panas, mpembentukannya lebih lambat dibandingkan polimer Selain itu, dan lebih rendah berat molekulnya. Jenis reaksi ini digunakan sebagai dasar untuk membuat banyak polimer yang penting, seperti nilon, poliester, dan berbagai epoxies. Hal ini juga merupakan dasar bagi pembentukan silikat dan polifosfat. Banyak transformasi biologis, seperti sintesis polipeptida, sintesis poliketida, sintesis terpene, fosforilasi, dan glycosylations adalah kondensasi.
7.      REAKSI PEMBAKARAN
Reaksi pembakaran terjadi ketika bahan bakar dan agen pengoksidasi, atau oksidan, bereaksi, melepaskan energi dalam bentuk panas, dan kadang-kadang cahaya.
Proses yang paling akrab jenis ini melibatkan pembakaran bahan organik yang mengandung karbon dan hidrogen, yang bergabung dengan oksigen di udara untuk membentuk karbon dioksida dan air. Berikutnya yang termasuk bahan bakar adalah sesuatu seperti kayu, bensin atau batubara, dan oksidan adalah oksigen.
Bagaimanapun, banyak jenis lain dari reaksi pembakaran yang mungkin. Reaksi jenis ini sangat penting untuk kehidupan, dan dieksploitasi untuk menghasilkan tenaga, untuk menyediakan panas, untuk menjalankan kendaraan bermotor, dan dalam banyak cara lain.

Pembakaran

Karena pembakaran biasanya melibatkan unsur-unsur dalam bahan bakar yang bergabung dengan oksigen, produk biasanya oksida. Dalam zat organik, karbon dan hidrogen umumnya bergabung dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan air (H2O). Zat lain, bagaimanapun, juga dapat terbakar.
Misalnya, sulfur dan fosfor mudah terbakar, menghasilkan oksida. Logam, jika bubuk, juga akan terbakar, membentuk oksida, dan sering menghasilkan api cemerlang bercahaya – magnesium, aluminium, dan logam lainnya yang sering digunakan dalam kembang api untuk alasan ini.
Seringkali, reaksi pembakaran yang melibatkan bahan organik tidak lengkap. Dalam kasus kayu, misalnya, beberapa karbon yang tidak terbakar dilepaskan sebagai partikel kecil dalam bentuk asap, dan, biasanya, meninggalkan beberapa arang. Bila tidak ada cukup oksigen yang tersedia untuk mengoksidasi semua karbon dalam beberapa bahan bakar karbon dioksida (CO2), gas lain yang disebut karbon monoksida (CO) dapat dihasilkan.
8.      REAKSI POLIMERISASI
Merupakan moleku besar yang terbentuk dari molekul-molekul kecil yang terangkai secara berulang. Molekul-molekul kecil penyusun polimer disebut monomer. Reaksi pembentukan polimer disebut reaksi polimerisasi


Duajenis polimerisasi:

1. Polimerisasi adisi: polimer yang terbentuk melalui reaksi adisi dari berbagai monomer
Contoh polimer adisi:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjUgpw5oIbssqzwrpI9nhwkTMny5agBbCmXjYpuykk_BNVJsfeNgq-oC8G-Ut_xybw3ha1zEkcxUQw9geM4-HoUupe6H9KOuVJtbQQHjXAQ8XQPxOz2Q_0t_MS8RfdwZHk5I1ZWySiAkNoo/s320/CONTOH+POLIMERISASI+ADISI.JPG

Yang termasuk ke dalam polimer adisi adalah polistirena (karet ban), polietena (plastik), poliisoprena (karet alam), politetraflouroetena (teflon), PVC, dan poliprepilena (plastik).
2. Polimerisasi kondensasi: polimer yang terbentuk karena monomer-monomer saling berikatan dengan melepaskan molekul kecil.
Contoh: pembentukan plastik stirofoam tersusun dari dua monomer berbeda yaitu urea dan metanal. Dua molekul metanal bergabung dengan satu molekul urea menjadi suatu molekul disebut dimer
Yang termasuk ke dalam polimer kondensasi adalah bakelit, poliuretan, poliamida, (melamin), poliester (nilon), teteron, dan protein.

Perbedaan antara polimerisasi adisi dan kondensasi adalah bahwa pada polimerisasi kondensasi terjadi pelepasan molekul kecil seperti H2O dan NH3, sedangkan pada polimerisasi adisi tidak terjadi pelepasan molekul.

Penggolongan polimer


Berdasarkan asal polimer:
  1. Polimer alam: polimer yang tersedia secara alami di alam. Contoh: karet alam (dari monomer-monomer 2-metil-1,3-butadiena/isoprena), selulosa (dari monomer-monomer glukosa), protein (dari monomer-monomer asam amino), amilum
  2. Polimer sintetik: polimer buatan hasil sintetis indukstri/pabrikan. Contoh: nilon (dari asam adipat dengan heksametilena), PVC (dari vinil klorida), polietilena, poliester (dari diasil klorida dengan alkanadiol)
Berdasarkan jenis monomer:
  1. Homopolimer: terbentuk dari monomer-monomer sejenis. Contoh: polisterina, polipropilena, selulosa, PVC, teflon.
  2. Kopolimer: terbentuk dari monomer-monomer yang tak sejenis. Contoh: nilon 66, tetoron, dakron, protein (dari berbagai macam asam amino), DNA (dari pentosa, basa nitrogen, dan asam fosfat), bakelit (dari fenol dan formaldehida), melamin (dari urea dan formaldehida)

Berdasarkan penggunaan polimer:
  1. Serat: polimer yang dimanfaatkan sebagai serat. Misalnya: untuk kain dan benang. Contoh: poliester, nilon, dan dakron.
  2. Plastik: polimer yang dimanfaatkan untuk plastik. Contoh: bakelit, polietilena, PVC, polisterina, dan polipropilena.

Berdasarkan sifatnya terhadap panas:
  1. Polimer termoplas/termoplastis: polimer yang melunak ketika dipanaskan dan dapat kembali ke bentuk semula. Contoh: PVC, polietilena, polipropilena
  2. Polimer termosetting: polimer yang tidak melunak ketika dipanaskan dan tidak dapat kembali ke bentuk semula. Contoh: melamin, selulosa



















Daftar Pustaka
Budisma reaksi kondensasi , Diperbaharui: 1 April, 2016 / http://budisma.net/2014/12/reaksi-kondensasi.html
Reaksi pembakaran Artikeltop.xyz http://artikeltop.xyz/reaksi-pembakaran.html Diperbaharui: 29 March, 2016
Rino Safrizal http://www.jejaringkimia.web.id/2010/03/polimer.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar